Siapa bilang cinta itu mudah?
Aku rasa terlalu banyak orang melebih-lebihkan arti dan cara mencintai.
Love is simply overrated!
Ini aku, Ussy.
Aku nggak butuh dicintai laki-laki, mereka adalah makhluk yang merepotkan.
Bagiku, cinta kedua anak dan keluargaku sudah lebih dari sekadar cukup.
Aku sering tertawa geli melihat banyak perempuan menangis ketika putus cinta, lalu sibuk menggalau karena laki-laki.
Mengapa harus begitu? Mengapa harus begini?
Ya, aku memandang sebelah mata pada cinta laki-laki…, sampai aku bertemu dengan Andhika Pratama….
“Semua orang butuh alas kaki, termasuk laki-laki.
Bukan hanya perempuan sepertiku. Bukan hanya seorang Ussy.
Tanpa sepatu, kaki kita pasti akan sering terluka ketika menapaki jalan bernama hidup.” —Ussy
Aku tahu bahwa kamu masih punya pacar, tapi kamu juga harus tahu; aku—Andhika—jatuh cinta sama kamu.
Malam itu, kita dipertemukan dalam sebuah pernyataan waktu untuk saling mengungkapkan perasaan masing-masing.
Malam itu juga, aku mengikhlaskan diriku menjadi yang kedua. Dan, karena itu pula, akhirnya aku punya pengertian baru tentang cinta. Cinta adalah pengorbanan dan inilah pengorbananku atas nama cinta.
“Aku cuma ada satu. Akan terlalu sesak kalau kamu memaksakannya untuk dihuni oleh dua laki-laki sekaligus.
Aku bukan sebuah kamar. Aku bukan sepotong kue, tidak akan mengenyangkan jika kamu bagi untuk dua orang.” —Andhika
Ulasan
Belum ada ulasan.