“Karena sejatinya perjalanan adalah ketahanan menunggu; menunggu cinta bertemu.”
Sam, kau memang pantas marah. Menunggu cinta Tanya selama dua tahun dan ujung-ujungnya malah disia-siakan. Kau pantas kecewa.
Kau boleh saja menganggap cinta abadi hanyalah khayalan utopis para romantis. Itu hakmu!
Tapi, bukankah sekarang kau sudah mempunyai Maura, Sam?
Gadis itu sangat mencintaimu dan jangan kau dustai perasaanmu sendiri.
Kau juga mencintainya, bukan? Jadi apa yang kurang?
Kenapa mash meragu, Sam?
Ya, Tanya datang lagi. Wajar kau tiba-tiba bimbang. Bagaimanapun, kau tak bisa begitu saja membunuh perasaan yang selama ini tumbuh dan berakar di hatimu. Tapi, dia masa lalumu, kenapa kau masich saja menoleh dan melukai diri sendiri?
Kau lihat apa akibatnya, Sam? Di hadapanmu kini ada Maura dan Tanya, dua jalan berbeda yang akan membawamu menuju bahagia atau luka.
Tapi intinya tetap sama, Sam. Kau harus memilih, kini atau masa lalu.
Dan, jangan kau kira bisa berbalik dan mengingkari keputusanmu sendiri.
Ulasan
Belum ada ulasan.