Sambut Sumpah Pemuda Bersama Miss Meme

Apa jadinya kalau seorang Miss Meme berceloteh tentang Sumpah Pemuda? Seru, unik, atau serius banget, ya? Penasaran? Yuk, ikuti wawancara EnterMedia bersama Clairine, penulis Ketawa Cantik Ala Miss Meme berikut ini.

Hai, Clairine. Apa kabar?

Halo…. kabar aku baik dong…. selalu baik

Buku Ketawa Cantik Ala Miss Meme kan sudah terbit nih. Ceritakan sedikit dong tentang isi bukunya?

Isi buku Ketawa Cantik Ala Miss Meme sebenernya bisa dibilang agak “random” ya. Itu isinya ada meme-meme aku, terus aku kasih comment dari meme itu. Mulai dari penjelasan meme, sampai saran-saran aku yang berhubungan sama meme itu. Selain itu, juga ada part di mana si pembaca bisa interaksi langsung sama bukunya, jadi bisa mirip-mirip buku diary kecil gitu. Ada juga part ask.fm yang isinya pilihan beberapa pertanyaan yang diambil dari ask.fm aku sendiri. Dan nggak lupa juga, aku sangat menghargai followers atau penggemar karya aku di Instagram. Jadi, aku juga masukin beberapa meme dari followers aku yang udah mereka buatin untuk aku. Hehehe.

Bagaimana sih, proses kreatif penulisan buku tersebut?

Proses pembuatan bukunya sebenernya simple, karena emang buku itu bisa dibilang “aku banget” karena aku sendiri dikasih julukan ‘Miss Meme’. Nggak makan banyak waktu sih, kalau ada waktu luang bisa langsung cepet dikerjain. Toh yang aku tulis disitu, semuanya pure meme-meme buatan aku sendiri

Apa kendala yang kamu hadapi saat menjalankan proses menulis buku tersebut dan bagaimana cara kamu mengatasinya?

Kendalanya yang paling menghalangi aku dalam menyelesaikan buku itu adalah bentrok sama tugas-tugas kuliahku. Berhubung kuliah aku jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) yang tugasnya bukan main banyaknya, jadi suka ketunda nulis gara-gara harus nyelesain tugas kuliah.

Oh iya, bulan Oktober ini kan identik dengan Sumpah Pemuda. Nah, apa sih makna Sumpah Pemuda bagi kamu?

Hmmm…. Buat aku pribadi sih, dari namanya aja “sumpah pemuda” itu berarti janji-janji yang udah seharusnya di jalanin sama generasi penerus atau remaja-remaja, ya. Dan semua janji itu nggak lain nggak bukan, ditujukan untuk bangsa sendiri, yaitu Indonesia. Mulai dari bahasa sampai gaya hidup. Jadi ya, lebih mempertahankan kultur Indonesia gitu, deh.

Kebetulan, di bulan ini pula EnterMedia sedang mengadakan kampanye dengan tema #beranimuda berani eksis. Nah, apa sih yang menjadi alasan hingga kamu berani untuk memutuskan menjadi penulis?

Awalnya, aku nggak ada niat buat nulis buku, terus tiba-tiba diajak nulis sama Moammar Emka yang kebetulan temen kakak aku sendiri. Dan setelah di jalanin, meski waktu nulis bentrok banget sama kuliah, ternyata nulis buku itu asyik juga.

Menurutmu, perkembangan dunia kepenulisan di Indonesia saat ini seperti apa, sih?

Hmmm…. untuk dunia kepenulisan, jujur aja aku kurang tahu banyak. Tapi, setiap aku ke toko buku, selalu nemuin banyak buku baru dan buku-buku yang best seller dan itu cukup membuktikan kalau dunia kepenulisan masih cukup bertahan sampai sekarang, walaupun gadget udah cukup meledak di kalangan remaja zaman sekarang.

Siapa penulis yang kamu idolakan?

Penulis novel aku suka banget sama Winna Efendi dan Nicholas Sparks.

Apa sih harapan kamu terhadap dunia kepenulisan—khususnya di Indonesia?

Aku harap, bisa semakin maju dan berkembang lagi karena menulis itu juga bukti dari kreativitas anak bangsa yang nggak menutup kemungkinan bisa dilihat oleh mata dunia juga, lho.

Apa pesan kamu—khususnya untuk para pemuda saat ini—terkait Sumpah Pemuda?

Semakin berani dan bangga sama bangsa kita sendiri. That’s it 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *